BAB 3
Kompetensi Dasar 3
Menganalisis Fungsi Apologetika
Salah satu pokok yang digumuli dalam
filsafat apologetika yakni: apakah apologetika mempunyai fungsi. Apa fungsi orang
Kristen melakukan apologetika? Tentu jawabannya tidak sederhana, ia demikian
kompleks karena ketika dipikirkan secara filsafat maka tujuan apologetika akan
berkembang lebih kompleks. Tetapi paling tidak Apologetika umumnya dikatakan
memiliki tiga fungsi, meskipun harus menyadari bahwa tidak semua apologis
Kristen menerima bahwa semua fungsi itu valid (sebagian orang akan mengatakan
bahwa kita tidak harus mencoba untuk membangun argumen positif bagi iman
Kristen tetapi hanya fokus pada menyangkal tuduhan terhadap itu, ada pula
pertanyaan, yaitu: seperti apa argumen harus digunakan dalam setiap fungsi
apologetika. Walaupun belum ada persamaan persepsi tentang fungsi fungsi apologetika,
paling tidak kita bagi apologetika dalam empat fungsi/tujuan. Walaupun
seringkali masih diperdebatkan, akan tetapi keempat fungsi ini telah menjadi
bagian penting dari apologetika, dan masing-masing fungsi tersebut memiliki
pendukung-pendukung terkemuka di sepanjang sejarah gereja.
1. Apologetika
berfungsi pembuktian.
Apologetika dalam fungsinya sebagai pembuktian, hendak menyatakan bahwa orang
Kristen perlu beargumen secara filosofis maupun ilmu pengetahuan dan sejarah
untuk membela iman Kristiani. Tujuan dari fungsi ini adalah untuk membangun
pandangan bahwa iman Kristiani adalah sebuah wawasan yang seharusnya diterima.
Dengan kata lain, kita harus membandingkan secara jelas kesimpulan logis antara
wawasan Kristiani dan wawasan-wawasan lainnya.
Fungsi ini biasanya
dikenal dengan argumen untuk kebenaran iman Kristen (pembenaran / bukti /
apologetik positif)
2. Apologetika
berfungsi/bertujuan pembelaan. Dalam Perjanjian Baru dan di awal Kekristenan, kata
apologia dipakai dalam fungsi ini, membela iman Kristiani terhadap
serangan-serangan yang dilancarkan oleh kepercayaan-kepercayaan yang lain.
Termasuk di dalam fungsi ini adalah tugas memperjelas pandangan Kristiani
terhadap kesalah pahaman yang ada; menjawab sanggahan, kritik, ataupun
pertanyaan orang-orang non-Kristiani; dan menghancurkan kesulitan intelektual
yang menghalangi orang untuk percaya kepada Kristus.
3. Apologetika
berfungsi sanggahan terhadap kepercayaan lain. Fungsi ini berfokus menjawab
pembelaan dari orang-orang non-Kristiani terhadap kepercayaan mereka. Rata-rata
apologis setuju bahwa fungsi ini tidak dapat berdiri sendiri, karena
keberhasilan membuktikan bahwa sebuah agama atau filosofi adalah salah,
tidaklah serta merta membuktikan bahwa Kekristenan adalah benar. Akan tetapi,
sanggahan adalah salah satu fungsi penting dari apologetika.
4. Apologetika
berfungsi bujukan atau ajakan. Bukan sekedar meyakinkan orang bahwa Kekristenan
adalah benar, akan tetapi lebih jauh lagi mengajak mereka untuk menerapkan kebenaran
tersebut dalam hidup mereka. Fungsi ini bertujuan untuk membawa orang-orang
non-Kristen untuk mengambil komitmen kepada Kristus. Ingatlah bahwa tujuan
seorang apologis bukanlah hanya untuk memenangkan perdebatan, tetapi untuk
mengajak orang menyerahkan hidup dan kekekalan mereka ke dalam tangan Anak
Allah yang telah mati bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar