Selasa, 18 Oktober 2016

Kekristenan Sebagai Suatu Filsafat

BAB 5
Kompetensi Dasar 5
Menjelaskan Kekristenan Sebagai Suatu Filsafat

Mengemukakan bahwa Kekristenan memberikan sebuah pendangan yang komprehesif berkenaan dengan dunia (sebuah pandang semestea). Hal ini memberi kita suatu penjelasan, tentang Allah juga tentang dunia yang Allah ciptakan, dan relasinya dengan Allah. Sebagai sebuah filsafat, kekristenan membicarakan metafisika (teori tentang sifat dasar dari kenyataan), epistemology (teori tentang pengetahuan), dan nilai (etika, estetika, ekonomi, dll) seperti yang telah diketahui, kekristenan merupakan suatu sudut pandang terhadap segala sesuatu. Kita percaya terdapat pandangan khas Kristen mengenai sejarah, sains, psikolog, bisnis, ekonomi, pekerjaan, sosiologi, pendidikan seni, masalah-masalah filsafat, dll. Seperti yang kita lihat sebelumnya, otoritas Allah kita bersifat komprehensif. Sehingga apapun yang kita lakukan harus direlasikan dengan Kristus. (I Kor 10 :31, dll).
Karena itu Kekristenan bersaing dengan Platonisme, Aristotelianisme, empirisme, rasionalisme, skeptisisme, materialisme, monisme, pluralisme, filsafat proses, humanisme sekular, filsafat New Age, Marxisme, dan segala filsafat-filsafat lain yang mungkin ada seperti agama-agama lain, misalnya Yudaisme, Islam, Hinduisme dan Budhisme.
Lebih jauh separasionis yang ekstrim sering kelihatan secara khusus lebih penting menentang ekspresi Kekristenan yang umum daripada terhadap agama pada umumnya. Terlalu sering, mereka tidak keberatan dengan peragaan yang berbau mistik timur atau ilmu sihir modern di sekolah-sekolah. Tetapi ketidak konsistenan ini, seperti yang mungkin kelihatan sebagai sikap yang khusus anti-kirsten dapat dimengerti.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar