BAB 5
Kompetensi Dasar 5
Menjelaskan Kekristenan
Sebagai Suatu Filsafat
Mengemukakan
bahwa Kekristenan memberikan sebuah pendangan yang komprehesif berkenaan dengan
dunia (sebuah pandang semestea). Hal ini memberi kita suatu penjelasan, tentang
Allah juga tentang dunia yang Allah ciptakan, dan relasinya dengan Allah.
Sebagai sebuah filsafat, kekristenan membicarakan metafisika (teori tentang
sifat dasar dari kenyataan), epistemology (teori tentang pengetahuan), dan
nilai (etika, estetika, ekonomi, dll) seperti yang telah diketahui, kekristenan
merupakan suatu sudut pandang terhadap segala sesuatu. Kita percaya terdapat
pandangan khas Kristen mengenai sejarah, sains, psikolog, bisnis, ekonomi,
pekerjaan, sosiologi, pendidikan seni, masalah-masalah filsafat, dll. Seperti
yang kita lihat sebelumnya, otoritas Allah kita bersifat komprehensif. Sehingga
apapun yang kita lakukan harus direlasikan dengan Kristus. (I Kor 10 :31, dll).
Karena itu Kekristenan bersaing dengan
Platonisme, Aristotelianisme, empirisme, rasionalisme, skeptisisme,
materialisme, monisme, pluralisme, filsafat proses, humanisme sekular, filsafat
New Age, Marxisme, dan segala filsafat-filsafat lain yang mungkin ada seperti
agama-agama lain, misalnya Yudaisme, Islam, Hinduisme dan Budhisme.
Lebih jauh separasionis yang ekstrim sering
kelihatan secara khusus lebih penting menentang ekspresi Kekristenan yang umum
daripada terhadap agama pada umumnya. Terlalu sering, mereka tidak keberatan
dengan peragaan yang berbau mistik timur atau ilmu sihir modern di
sekolah-sekolah. Tetapi ketidak konsistenan ini, seperti yang mungkin kelihatan
sebagai sikap yang khusus anti-kirsten dapat dimengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar